Selasa, 26 Juli 2016

Jangan Pernah Biarkan Gagasan Besar Mati!



Membumikan agenda lima jihad, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Barat bersiap meluncurkan agenda ‘Jabar Beraksi’.

“Ruh gerakannya lima jihad yang telah kami sampaikan saat pelantikan 29 Mei lalu. Jihad melawan korupsi, jihad ekonomi, jihad untuk lingkungan, jihad dari kekerasan seksual dan jihad pembaharuan pemikiran Islam,” kata Ketua PWPM Jabar, Iu Rusliana, kepada Muhammadiyah.or.id, Selasa (26/7).

Jabar beraksi ini, lanjut Iu Rusliana, merupakan jargon dan himpunan gerakan untuk kelima jihad itu yang dicetus usai Rapat Kerja Wilayah PWPM Jabar di Ciwidey, Bandung, Ahad (24/7). Direncanakan agenda ini pun akan disemarakkan pada bulan Oktober 2016 dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan di Muhammadiyah.

“Organisasi otonom, Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Jabar akan kami sinergikan agar gerakan ini benar-benar menjadi gerakan masyarakat sipil yang masif dan membumi,” ujar Iu Rusliana yang juga menjadi Wakil Sekjend  Kornas Fokal IMM ini.

Jabar beraksi mengandung makna Jawa Barat bebas dari korupsi. Ini merupakan gerakan masyarakat sipil dari Pemuda Muhammadiyah untuk menurunkan kasus korupsi. Pemuda Muhammadiyah Jabar, kata dia, juga akan membuat posko pengaduan korupsi. Dan pada 2017 akan membuat pilot project daerah bebas korupsi dan program anti korupsi lainnya.

Selasa, 19 Juli 2016

Sumber Dosa

Iu Rusliana

Sungguh sangat mudah menilai orang lain, namun untuk jujur tentang diri sendiri, sukar rasanya. Benteng penghalang bernama keangkuhan terlalu kokoh untuk dirobohkan. Rendah hati mengakui kekurangan dan kesalahan langka ditemukan.  Begitulah sifat umum sebagian dari kita, karena kebeningan jiwa dan tekad untuk terus memperbaiki diri tidak menyertai. Iri, dengki dan segenap penyakit hati kerap menguasai, padahal itu sumber segala dosa.

Rasulullah Saw pun mengingatkan: “Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan, karena keangkuhan membuat Iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus), karena ketamakan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati,” (HR. Ibn Asakir melalui Ibn Mas’ud).

Kamis, 14 Juli 2016

Kualitas Diri

Oleh : Iu Rusliana

Kualitas dan kemuliaan manusia ditentukan oleh pikiran, ucapan dan tindakannya. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan berpikir tentang sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat. Bertutur dengan penuh kesantunan, terjaga lisan dan jauh dari melukai perasaan. Bertindak memuliakan dirinya, bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.

Kualitas diri juga ditentukan oleh kesungguhan dan tidak menyepelekan sesuatu. Boleh jadi urusan itu kecil bagi kita, tapi besar bagi orang lain. Perlakukan sama segala urusan agar hasilnya optimal.  “Dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar,” (QS An-Nur ayat 15).

Selanjutnya, bersegeralah mengerjakan sesuatu, agar tugas lain dapat dikerjakan dengan sebaik mungkin. Menumpuknya hanya membuat malas dan pekerjaan semakin berat. “Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,” (QS Al Insyirah:7).